Gubuk Singgah Buat Cari Informasi
Terbaru! Pengertian, Ciri dan Contoh Essay Reflektif
*pengertian essay, pengertian essay reflektif, ciri-ciri essay reflektif.
- Memiliki topik aktual (biasanya meliputi; ekonomi, politik, isu-isu lainnya)
- Menekankan pendekatan persuasif dalam bahasannya
- Memiliki gaya bahasa yang khas (membuka ruang berfikir logis)
- Diakhiri dengan kesimpulan imajinatif
Contoh Essay Reflektif
Refleksi pandemi; pesantren dan peran partisipasi, 1. tiga prinsip, 2. optimalisasi regulasi.
- Rapid tes bagi santri yang kembali
- Karantina selama 14 hari (sebagaimana ketentuan medis)
- Menerapkan protokol Covid-19
- Membatasi lalu lintas santri ke luar kompleks
- Membatasi masuknya pihak dari luar
Cara Membuat Esai
- Menentukan tema atau topik aktual (sebagaimana dijelaskan di atas).
- Membuat garis besar ide yang akan bahas.
- Menuliskan pendapat sebagai penulis dengan kalimat yang singkat dan jelas
- Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin urgen yang akan dibahas, lalu buatlah beberapa subtema (bersifat opsional ) pembahasan agar pembaca lebih mudah memahami maksud dari gagasan, selanjutnya kembangkan subtema yang telah dibuat sebelumnya.
- Membuat paragraf pertama yang bersifat sebagai pendahuluan (rangsangan atau latar belakang penulisan essay).
- Membuat kesimpulan.
Share this post
4 Responses to "Terbaru! Pengertian, Ciri dan Contoh Essay Reflektif"
keren artikelnya.. Sangat bermanfaat. Terima kasih.
Yaps kak terimakasih banyak yaa
Terima kasih banyak mas! Artikelnya mudah dipahami, sangat membantu buat saya yang baru belajar seputar essay terutama essay reflektif
Ya terimakasih ulasannya ya kak...
Iklan Atas Artikel
Iklan tengah artikel 1, iklan tengah artikel 2, iklan bawah artikel, post terbaru.
Smodin > Blog > Cara Menulis Esai Refleksi: Tips Penting
Bagaimana Menulis Esai Refleksi: Kiat-kiat Penting
- Tim Redaksi Smodin
- Diterbitkan: 1 Oktober 2024
- Petunjuk Langkah-demi-Langkah untuk Menulis
Apakah Anda perlu menulis esai refleksi dan tidak tahu harus mulai dari mana? Tentunya, ini hanyalah sebuah esai biasa, bukan? Anda telah menulis lusinan esai sebelumnya! Nah, esai refleksi cukup istimewa dan lebih dari sekadar esai akademis. Esai ini dipenuhi dengan tulisan dan opini pribadi.
Cari tahu lebih lanjut dalam panduan ahli kami karena kami akan menunjukkan cara menulis esai refleksi untuk membantu Anda mendapatkan nilai yang layak Anda dapatkan!
Apa itu Esai Reflektif?
Esai reflektif membutuhkan eksplorasi perasaan dan pendapat Anda sendiri. Setiap tulisan refleksi adalah unik dan sangat subjektif bagi penulisnya. Bertujuan untuk membangkitkan suasana hati melalui tulisan Anda .
Saat menulis esai reflektif, Anda bisa berkreasi dengan bahasa kiasan. Arahkan pembaca melalui lensa Anda sendiri dan tunjukkan bagaimana pengalaman Anda telah membentuk diri Anda secara individual.
Meskipun demikian, jangan berasumsi bahwa menulis esai refleksi itu mudah. Anda tetap harus mengikuti struktur dan memiliki alur penulisan yang baik.
Apa Tujuan dari Esai Pribadi?
Tujuan menulis esai pribadi adalah untuk merefleksikan pengalaman . Anda harus menganalisis pengalaman tersebut secara mendalam untuk mengidentifikasi bagaimana Anda telah berubah. Apakah Anda telah mengembangkan keterampilan tertentu sebagai hasilnya? Apakah Anda sekarang memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tersebut? Bagaimana cara pandang Anda berubah?
Makalah reflektif berfungsi sebagai platform bagi Anda untuk mengutarakan pikiran Anda. Namun, Anda harus berpikir secara mendalam dan kritis terhadap pengalaman yang dibahas. Esai pribadi yang baik akan menunjukkan bagaimana ide, persepsi, dan keterampilan Anda berkembang.
3 Jenis Esai Reflektif yang Paling Umum
Ada berbagai jenis esai reflektif. Genre makalah refleksi akan tergantung pada alasan Anda menulis esai. Jadi, pastikan Anda telah membaca pertanyaan singkat atau esai Anda sepenuhnya dan memahami apa yang perlu Anda lakukan.
Berikut ini adalah tiga jenis esai refleksi yang mungkin perlu Anda tulis.
1. Esai Refleksi Pribadi
Esai refleksi pribadi akan meminta Anda untuk menulis tentang pengalaman pribadi Anda. Kamu akan mendiskusikan kehidupanmu dan bagaimana berbagai peristiwa telah membentuk dirimu saat ini. Fokus Anda di sini adalah pada perkembangan dan pertumbuhan Anda sendiri.
Tetapi Anda harus tetap menulis dari sudut pandang analitis. Jadi, hindari hanya menggambarkan kehidupan Anda dan apa yang telah terjadi pada Anda setiap tahun sejak Anda masih kecil.
Esai refleksi pribadi bertujuan untuk memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa tersebut. Anda harus menganalisis bagaimana Anda telah belajar dari setiap peristiwa dan dampak dari pengalaman tersebut terhadap diri Anda secara individu.
2. Esai Refleksi Pendidikan
Anda mungkin akan diminta untuk menulis makalah refleksi pendidikan. Jenis esai reflektif ini meminta Anda untuk merefleksikan pengalaman belajar Anda.
Jadi, setelah mengambil kursus atau menghadiri kuliah, bagaimana pembelajaran Anda berkembang? Apakah pengalaman tersebut telah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda? Apakah Anda sekarang memiliki perspektif topik yang lebih dalam?
Sangat penting untuk bersikap jujur dan analitis saat menulis esai refleksi pendidikan. Anda tidak perlu memuji profesor Anda. Anda perlu memberikan kritik yang jujur tentang bagaimana pendidikan yang Anda terima telah membantu Anda.
3. Esai Refleksi Profesional
Jenis makalah refleksi lainnya adalah esai refleksi profesional. Makalah ini mengharuskan Anda untuk merefleksikan pengalaman kerja dan wawasan profesional lainnya.
Jadi, pikirkanlah bagaimana riwayat pekerjaan Anda telah membentuk perspektif Anda tentang suatu topik. Apakah Anda mengembangkan keterampilan baru atau pandangan yang berbeda?
Sekali lagi, tulislah secara analitis dan jelajahi bagaimana setiap pengalaman telah memengaruhi Anda.
Bagaimana Memulai Makalah Refleksi
Mari kita cari tahu bagaimana cara memulai makalah refleksi. Seperti halnya semua pengantar esai, Anda harus menarik perhatian pembaca dari awal dengan pengait esai yang baik .
Cara yang baik untuk melakukan ini adalah menyertakan klip yang menarik dari pengalaman Anda di awal. Hal ini akan menggairahkan pembaca dan memikat mereka untuk membaca lebih lanjut.
Esai refleksi formal mungkin memerlukan pernyataan tesis tepat di awal tulisan. Ini adalah ringkasan dari keseluruhan esai dan cara yang baik untuk menyuntikkan dampak. Esai refleksi lainnya bisa berupa blog atau entri buku harian. Jadi, sesuaikanlah pengantar yang baik dengan format esai.
Cara Menulis Esai Reflektif yang Baik
Sekarang mari kita fokus pada cara menulis esai reflektif yang baik. Kita membutuhkan pengantar yang bagus yang menarik pembaca, tapi apa lagi?
Bagian utama dari kertas refleksi mungkin yang paling penting. Di sini, Anda perlu menyertakan pendekatan sistematis terhadap pengalaman Anda. Namun, tulisan Anda harus ringkas dan fokus pada dampak dari setiap pengalaman.
Bagaimana Anda menghadapi setiap pengalaman harus terpancar dalam refleksi Anda. Mengikuti garis waktu peristiwa dapat membantu menyusun tubuh esai Anda.
Akhir dari makalah refleksi Anda adalah kesimpulan. Untuk menulis kesimpulan yang baik , Anda harus merangkum poin-poin yang dibuat selama esai.
Tekankan apa yang telah Anda pelajari karena dampak dari pengalaman tersebut. Apakah ada sesuatu yang akan Anda lakukan secara berbeda? Teknik apa yang akan Anda pertahankan di lain waktu?
Cara Menulis Esai Reflektif untuk Universitas: Format Kertas Refleksi APA
Jika Anda diminta untuk menulis dalam format makalah refleksi APA, dari mana Anda akan memulainya? Format APA berkaitan dengan tata letak esai reflektif. Setiap perguruan tinggi dan universitas memiliki preferensi formatnya masing-masing.
Berikut adalah cara menulis esai reflektif untuk universitas dalam format APA:
- Format halaman judul Anda dengan nama, institusi, dan judul di sudut kiri atas.
- Gunakan jenis huruf Times New Roman, 12pt.
- Sertakan margin 1 inci dan spasi dua baris.
- Tuliskan nomor halaman pada setiap halaman di margin kanan, dimulai dari halaman judul.
- Anda harus menyertakan referensi dan kutipan APA dalam teks.
- Daftar lengkap referensi dan kutipan diperlukan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Bagaimana cara merencanakan penulisan reflektif saya.
Anda dapat merencanakan tulisan reflektif Anda dengan menggunakan peta pikiran. Peta pikiran memberikan garis besar yang baik untuk esai . Buatlah sebuah diagram yang menghubungkan pengalaman-pengalaman Anda dan dampak yang ditimbulkan oleh masing-masing pengalaman tersebut terhadap Anda. Anda dapat mengeksplorasi perasaan Anda dan mencari pendekatan baru untuk menemukan inspirasi.
Berapa panjang esai penulisan reflektif saya?
Jumlah kata dalam tulisan reflektif Anda akan bervariasi, tergantung pada pertanyaan singkat Anda. Jika Anda menulis tesis dengan nada formal, jumlah kata Anda mungkin tinggi. Anda akan perlu menulis lebih banyak paragraf tubuh dengan jenis esai ini.
Tugas singkat, blog, atau entri buku harian membutuhkan jumlah kata yang lebih sedikit. Namun, tetaplah menulis tentang pengalaman Anda dengan contoh-contoh spesifik.
Dapatkah saya menggunakan esai reflektif untuk mengomel tentang keyakinan saya?
Tulisan reflektif harus berfokus pada refleksi pengalaman Anda dan bagaimana pengalaman tersebut telah membentuk Anda sebagai pribadi. Kebanyakan orang akan menghindari mengomel tentang masalah-masalah yang sedang terjadi dan lebih memilih untuk mengevaluasi peristiwa yang mereka alami secara pribadi.
Tingkatkan Keterampilan Menulis Esai Anda Dengan Smodin
Sekarang setelah Anda mengetahui cara menulis esai refleksi, Anda dapat fokus untuk mempelajari cara meningkatkan keterampilan menulis esai mengenai jenis esai dan konten lainnya. Smodin.io memiliki banyak sumber daya untuk membantu Anda menghasilkan esai dan konten yang akan menginspirasi orang lain dan memberi Anda nilai tertinggi.
Di Smodin.io, Anda juga akan menemukan alat seperti AI Grader. Alat ahli ini akan memberi Anda umpan balik untuk meningkatkan nilai Anda dalam sekejap!
Lihat apa lagi yang bisa Anda pelajari! Coba Smodin.io hari ini!
- Profil Usaha
- Daftar Menerbitkan Buku
- Kirim Naskah
- Cek Progess Buku
- Cek Royalti Buku
- Kerjasama Net Promoter
- Jasa Parafrase
- Jasa Pengurusan HAKI
- Konsultasi Menulis
- Kerjasama Workshop
- Program Reseller
- Promo Khusus Penulis Deepublish
- Dasar Menulis
- Cara Menerbitkan Buku
- Memasarkan Buku
- Teknik Menulis
- Writing Advice
- Writing Tools
- (NEW 2024) Panduan Menulis Buku Ajar Sesuai RPS
- (NEW 2024) Kunci Sukses Publikasi
- (NEW 2024) Menulis dengan Etika untuk Hindari Plagiarisme
- (PREMIUM) Cara Praktis Menulis Buku
- (NEW) Sukses Menulis Buku Referensi
- (NEW) Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
- Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
- Rahasia Menulis Buku Ajar
- Self Publishing
- Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Home » Esai: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur, dan Contoh Lengkap
Menulis Karya Ilmiah
Esai: pengertian, ciri-ciri, jenis, struktur, dan contoh lengkap.
- Maret 10, 2023
Esai. Anda pasti pernah membaca artikel-artikel di internet, surat kabar, atau majalah tapi tidak tahu itu termasuk artikel apa? Pernahkah kamu mengira bahwa artikel tersebut adalah esai? Apakah kamu tahu tentang esai? Kalau kalian sudah tahu, tapi kurang penjelasan tentang esai, Nah, kali ini akan membahas mengenai pengertian esai, ciri-ciri, struktur, dan contohnya, simak sampai selesai ya!
Pengertian Esai Menurut Ahli
Pengertian esai menurut para ahli bisa kamu pahami penjelasannya seperti di bawah ini.
1. Parlindungan Pardede (2010)
Secara etimologis, kata esai berasal dari verba Prancis yang diadopsi dari kata Essayer, berarti mencoba, sedangkan dalam bahasa Inggris essay memiliki arti ‘upaya” atau “percobaan”. Berdasarkan penelusuran etimologis di atas, dapat dikatakan bahwa esai adalah sebuah upaya seorang penulis untuk mengungkapkan pikiran atau gagasannya dalam bahasa tertulis.
2. Rahayu (2007)
Esai adalah bentuk tulisan yang membahas sebuah permasalahan yang berawal dari penyajian masalah, sampai dengan pendapat pribadi penulis berdasarkan teori dan fakta di lapangan. Penyelesaian masalah dalam jenis tulisan ini memaparkan data dan informasi untuk diambil simpulan, dan unsur-unsur pembangunnya disusun secara urut, lengkap, dan utuh.
3. Wijayanti, dkk (2012)
Esai merupakan suatu karangan yang berbentuk tulisan, berisi lebih dari satu paragraf. Jenis tulisan ini berisi pendapat atau pandangan penulis mengenai suatu permasalahan tertentu yang bersifat subjektif dan argumentatif.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Esai adalah suatu karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis.
Esai adalah suatu uraian atau karangan pendek yang membahas mengenai permasalahan yang menarik perhatian untuk dipelajari atau diselidiki. Pada jenis tulisan ini, pengarang mengutarakan gagasan, pikiran, cita-cita, dan sikap mengenai permasalahan tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, esai adalah suatu karya terulis yang membahas mengenai suatu permasalah berdasarkan pandangan pribadi penulis. Secara umum, di dalam jenis tulisan ini menyajikan ide, argumen, ungkapan emosional, dan memancing suatu perdebatan atau diskusi pada para pembaca.
Jenis tulisan ini merupakan alat yang digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan gagasannya secara personal, sehingga bersifat subjektif dan argumentatif. jenis tulisan ini bisa terdiri atas 500 sampai dengan 5000 kata, bahkan lebih. Namun, pada umumnya dalam jenis tulisan ini terdapat 1000 sampai dengan 3000 kata. Sejumlah kata tersebut cukup memberikan penulis untuk mengekspresikan gagasannya mengenai suatu hal tertentu.
Topik atau tema dalam jenis tulisan ini tidak terbatas pada satu bidang saja, akan tetapi bisa berdasarkan berbagai bidang ilmu tertentu, misalnya tentang pendidikan, kesehatan, politik, dan sebagainya. Pada tema-tema tersebut biasanya penulis mengutarakan fakta-fakta terlebih dahulu, kemudian penulis memaparkan pendapatnya secara pribadi dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami pembaca.
Setelah mempelajari tentang definisi-definisi dari jenis tulisan, selanjutnya kita akan mempelajari tentang apa saja ciri-ciri jenis tulisan ini.
Baca Juga: 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet
Ciri-ciri Esai
Suatu karya atau karangan bisa dikatakan sebagai sebuah esai jika memiliki ciri-ciri pada umumnya seperti di bawah ini.
Ciri-ciri yang pertama yaitu singkat, maksudnya adalah isinya tidak panjang dan dapat dibaca dalam waktu yang singkat atau tidak banyak membutuhkan banyak waktu untuk membacanya.
2. Personal
Ciri-ciri yang kedua adalah esai bersifat personal, maksudnya adalah pada jenis tulisan ini terdapat gagasan penulis mengenai sikap, pandangan, dan argumentasi secara subjektif yang dipaparkan dalam jenis tulisan ini.
3. Gaya pembeda
Ciri-ciri yang ketiga adalah adanya gaya pembeda, maksudnya adalah setiap esai akan berbeda dengan jenis tulisan ini yang lain berdasarkan gaya pembeda dari penulisnya. Selain itu, setiap penulis akan berusaha membedakan tulisannya dengan penulis yang lain dengan ciri khasnya masing-masing, bisa berupa gaya bahasanya atau pilihan katanya.
4. Kebutuhan penulisan
Ciri-ciri keempat adalah menyesuaikan kebutuhan penulisan, maksudnya adalah suatu esai tersebut akan memenuhi persyaratan penulisan, yaitu dimulai dari pendahuluan dan diakhiri dengan simpulan dan penutup secara logis dan runtut.
5. Tidak selalu utuh
Ciri-ciri yang kelima adalah tidak selalu utuh, maksudnya adalah pada jenis tulisan ini tersebut hanya membahas poin-poin yang penting saja atau pembahasan detail mengenai suatu hal tertentu, sehingga tidak semua aspek dibahas dalam sebuah jenis tulisan ini.
6. Berbentuk prosa
Ciri-ciri yang keenam adalah berbentuk prosa, maksudnya adalah esai atau karangan tersebut bersifat naratif dalam penjelasannya, sehingga dalam jenis tulisan iniitu penjelasannya dengan narasi-narasi atau berkaitan dengan pemberian informasi tertentu yang diungkapkan oleh penulis.
Baca Juga: Tips Menulis Karya Ilmiah Agar Cepat Selesai
Tujuan Esai
Seperti teks pada umumnya, esai memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari esai adalah membuat pembaca dapat melihat sudut pandang yang berbeda mengenai suatu permasalahan. Permasalahan pada jenis tulisan ini tidak serta merta dibahas secara subjektif dengan pandangan penulis pribadi, akan tetapi tetap berdasarkan fakta dan data yang valid, sehingga jenis tulisan ini tersebut bisa dipercaya validitasnya.
Selain berdasarkan data dan fakta, narasi dalam sebuah jenis tulisan ini haruslah logis dan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Logis di sini maksudnya didukung dengan kalimat-kalimat efektif dan sederhana. Maka dari itu, esai tidak hanya sebatas tulisan atau karangan berupa opini penulis, akan tetapi membahas suatu hal atau permasalahan berdasarkan data dan fakta yang ada.
Jenis-jenis Esai
Esai memiliki beberapa jenisnya, pada bab ini, kita akan membahas mengenai 6 jenis dari esai. Penjelasannya seperti di bawah ini, simak ya!
1. Esai Deskriptif
Esai deskriptif adalah esai yang membahas mengenai deskripsi suatu subjek atau suatu hal dengan menggunakan lima indera. Maksudnya adalah pada jenis tulisan ini ini penulis mendeskripsikan suatu topik secara lengkap. Poin terpenting dalam jenis tulisan ini adalah tergantung pada detail-detail dan paragraf yang disusun oleh penulis, sehingga membuat pembaca lebih mudah untuk memahaminya.
2. Esai Kritik
Esai kritik adalah esai yang membahas mengenai suatu hal berkaitan dengan karya, misalnya pada karya sastra, seni, musik dan sebagainya. Pada jenis tulisan ini berfokus pada tujuan penulis untuk membuat masyarakat sadar dan membuka mata dengan adanya suatu karya tersebut, sehingga penting untuk dipelajari untuk masyarakat umum. Salah satu bentuk jenis tulisan ini kritik dalam kesusastraan disebut dengan kritik sastra.
3. Esai Cukilan Watak
Esai cukilan watak adalah esai yang membahas mengenai cerita atau pengalam seseorang yang dicurahkan pada pembaca. Jenis tulisan inisendiri memiliki tujuan untuk menayangkan atau menyajikan kepribadian atau sikap seseorang supaya dapat dicontoh atau dapat diambil pelajaran atau manfaatnya. Pada jenis tulisan ini cukilan watak ini, penulis menceritakan seseorang, bukan dirinya sendiri, sehingga berbeda dengan jenis tulisan ini.
4. Esai Tajuk
Esai tajuk adalah esai yang membahas tentang suatu topik yang sedang hangat terjadi di masyarakat. Jenis tulisan ini dapat ditemukan pada surat kabar atau majalah. Selain membahas topik yang hangat, jenis tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan opini dari surat kabar tersebut pada pembaca, sehingga dapat membentuk opini pembaca. Padajenis tulisan ini di surat kabar atau majalah, tidak selalu harus menyertakan nama dalam penulisannya.
5. Esai Reflektif
Esai reflektif adalah esai yang ditulis dengan penuh kesungguhan dari penulis dan diutarakan dengan bahasa yang formal, penuh hati-hati, dan amat mendalam, sehingga jenis tulisan ini tersebut dapat dikatakan sebagai jenis tulisan yang serius. Jenis tulisan ini biasanya berkaitan dengan topik-topik tentang politik, pendidikan, dan sebagainya. Jenis tulisan ini ini ditujukan pada para akademisi atau cendekiawan yang mempunyai latar belakang dan bidang yang berkaitan.
6. Esai Pribadi
Esai pribadi adalah esai yang ditulis berdasarkan pribadi penulis, sehingga banyak menceritakan pandangan, sikap, dan pengalaman penulis secara langsung. Jenis tulisan ini hampir mirip dengan jenis tulisan ini cukilan watak, yang membedakan adalah siapa yang dibahas dalam jenis tulisan ini.
Baca Juga: Mau Menulis Pendahuluan Esai Lebih Mudah? Kuasai 4 Tips Berikut ini
Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan ini GRATIS ! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]
Struktur Esai
Struktur jenis tulisan ini yang baik ada tiga unsur, yaitu ada pendahuluan, isi atau pembahasan, dan simpulan atau penutup. Ketiga unsur tersebut bisa dipelajari di bawah ini.
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam jenis tulisan ini berisi mengenai pernyataan-pernyataan secara umum yang akan dibahas. Selain itu, pada bagian ini juga membahas mengenai latar belakang atau alasan jenis tulisan ini membahas mengenai suatu topik tersebut. Pada pendahuluan juga memuat mengenai pengantar yang akan mengarahkan pembaca pada topik atau permasalahan yang akan dibahas.
2. Isi/Pembahasan
Bagian pembahasan atau isi ini berisi inti dari permasalahan yang diungkapkan oleh penulis berdasarkan pandangannya. Namun, pada bagian ini berisi data dan fakta yang dirinci oleh penulis kemudian ia mengungkapkan pendapat pribadinya secara logis dan terstruktur. Isi dari pembahasan ini adalah menjelaskan topik-topik yang telah diutarakan di pendahuluan dengan lebih detail.
3. Simpulan/Penutup
Bagian simpulan atau penutup ini berisi mengenai rangkuman atau ringkasan berdasarkan pembahasan di awal yaitu pendahuluan dan pembahasan. Pada akhir ini, penulis mengungkapkan rangkuman pokok-pokok topik yang telah dipaparkan oleh penulis. Hal terpenting pada simpulan atau penutup adalah haruslah berkaitan dengan topik permasalahan yang dibahas, tidak melebar atau malah membahas topik lain.
Bahasa dalam Esai
Esai ditulis dengan memperhatikan tata bahasa. Bahasa-bahasa yang digunakan pada jenis tulisan ini secara umum hampir sama dengan penulisan karya ilmiah. Penjelasannya seperti di bawah ini.
Bahasa dalam jenis tulisan ini haruslah logis, maksudnya adalah kalimat atau paragraf yang ada pada jenis tulisan ini tersebut dijelaskan dan dapat diterima oleh akal atau rasional, sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahaminya.
Bahasa dalam jenis tulisan ini harus baku, maksudnya adalah bahasa yang digunakan dalam jenis tulisan ini harus memperhatikan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Bahasa dalam jenis tulisan ini harus runtut, maksudnya adalah kalimat atau paragraf pada jenis tulisan ini tersebut harus disusun secara runtut dan terstruktur, sehingga alur pikiran pembaca tidak rancu dalam memahami tulisan tersebut.
Bahasa dalam jenis tulisan ini harus ringkas, maksudnya kalimat atau paragraf dalam jenis tulisan ini tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penulis, agar tidak berlebihan atau mubazir.
5. Denotatif
Bahasa dalam jenis tulisan ini itu denotatif, maksudnya adalah pilihan kata dalam jenis tulisan ini tersebut menunjukkan makna yang sesungguhnya, tidak bermakna konotasi, sehingga pembaca langsung bisa memahami tulisan tersebut dengan cermat.
Langkah Pembuatan Esai
Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan dalam membuat sebuah jenis tulisan ini. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema atau topik bahasan
Pertama, yaitu menentukan topik bahasan atau tema yang khusus supaya pembahasan lebih spesifik, menarik, dan mendalam.
2. Membuat kerangka atau garis besar ide ( Outline)
Kedua, yaitu membuat kerangka atau poin-poin yang akan ditulis dengan memperhatikan topik yang akan dibahas. Kerangka ini nantinya akan mendasari pada jenis tulisan ini, sehingga poin-poin dalam kerangka ini harus sangat diperhatikan oleh penulis.
3. Menentukan materi dan referensi
Ketiga, yaitu menentukan materi apa saja yang akan dimasukkan pada jenis tulisan ini, sehingga pembahasan tetap pada topik bahasan. Lalu, mengambil referensi-referensi yang valid supaya dapat mendukung argumen supaya dapat membuat opini penulis menjadi kuat.
4. Menguraikan isi
Keempat, menguraikan isi. Menguraikan isi materi maksudnya adalah menjelaskan atau menjabarkan materi-materi topik bahasan pada kerangka ( outline) dengan kalimat sendiri, sehingga akan muncul opini dalam jenis tulisan ini tersebut.
5. Menulis pendahuluan
Kelima yaitu menuliskan pendahuluan. Pada pendahuluan haruslah mengutarakan atau memaparkan alasan yang jelas mengenai topik tersebut kenapa penting untuk dibahas dan latar belakang topik tersebut seperti apa, supaya dapat membangun jenis tulisan ini tersebut menjadi lebih matang.
6. Menuliskan rangkuman atau simpulan
Keenam, menulis rangkuman atau simpulan. Simpulan pada esai tersebut haruslah berkaitan dengan topik-topik yang dibahas di awal, sehingga pembaca dapat menangkap maksud dan opini penulis tersebut secara jelas. Baca Juga: 15+ Cara Mulai Menulis, Mudah Banget!
Artikel Penulisan Buku Pendidikan
3 Perbedaan Buku Monograf dan Referensi & Persamaannya
Cara Menentukan Topik untuk Buku Referensi
7 Perbedaan Buku Teks dan Buku Referensi yang Disusun Dosen
Macam Bahan Pengajaran Untuk Kegiatan Belajar Mengajar
6 Cara Cepat Menulis Buku dari Hasil Penelitian
Pedoman Penulisan Buku Referensi Bagi Dosen
Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Kritik/Saran Pelayanan : 0811- 2846 – 130
- Menerbitkan Buku
- Pengadaan Buku
- Reseller Buku
- Mitra Net Promoter
Alamat Kantor
Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581
Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082
E1 Marketing : [email protected] E2 Marketing : [email protected]
Apa Itu Esai Reflektif?
Esai reflektif adalah jenis esai yang melibatkan pemikiran introspektif dan pemikiran kritis tentang pengalaman pribadi atau peristiwa. Jenis esai ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide, perasaan, dan pemikiran mereka secara mendalam dan memberikan pandangan unik tentang topik tertentu.
Karakteristik Esai Reflektif
Beberapa karakteristik esai reflektif meliputi:
- Memiliki sudut pandang yang unik dan personal
- Menjelaskan pengalaman atau peristiwa yang signifikan bagi penulis
- Melakukan refleksi terhadap pengalaman atau peristiwa tersebut
- Menyajikan pemikiran dan perasaan secara jujur dan terbuka
- Menunjukkan pemahaman tentang pembelajaran yang didapat dari pengalaman atau peristiwa tersebut
Tujuan Esai Reflektif
Tujuan utama dari esai reflektif adalah untuk memberikan sudut pandang yang unik dan mendalam tentang pengalaman atau peristiwa tertentu. Esai ini juga dapat membantu penulis memahami diri mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memikirkan secara kritis dan introspektif.
Latar Belakang dan Tujuan Konferensi
Tips Interview dengan User: Cara Efektif Mendapatkan Informasi yang Dibutuhkan
Pengertian Moderator: Apa Itu dan Apa Perannya?
Langkah-langkah Menulis Esai Reflektif
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti dalam menulis esai reflektif:
- Pilih topik yang signifikan bagi Anda
- Catat pengalaman atau peristiwa tersebut dan pikirkan tentang bagaimana peristiwa tersebut mempengaruhi Anda
- Lakukan refleksi terhadap pengalaman atau peristiwa tersebut dengan menanyakan pertanyaan seperti: “Apa yang saya pelajari dari pengalaman ini?” atau “Bagaimana pengalaman ini mempengaruhi pandangan saya tentang hidup?”
- Susun esai dengan menggambarkan pengalaman atau peristiwa tersebut secara rinci dan memberikan pemikiran dan perasaan Anda tentang pengalaman tersebut
- Selalu ingat untuk menjaga sudut pandang personal dan jujur
- Selesaikan esai dengan menggambarkan pembelajaran yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut
Contoh Esai Reflektif
Contoh esai reflektif:
Saya masih ingat saat pertama kali saya diangkat menjadi ketua kelas di SMA. Saya sangat senang dan bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Namun, saya juga merasa sangat tertekan dengan tanggung jawab baru ini. Saya merasa harus melakukan semuanya dengan benar dan sempurna.
Setiap kali ada masalah, saya merasa sulit untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Saya merasa takut membuat kesalahan dan mengkhawatirkan bagaimana orang lain akan memandang saya jika saya melakukan kesalahan. Namun, seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk menerima kenyataan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh.
Saya belajar untuk mempercayai diri sendiri dan mengambil risiko . Saya juga belajar untuk meminta bantuan ketika diperlukan dan tidak merasa malu untuk mengakui kesalahan saya. Sebagai hasilnya, saya menjadi lebih percaya diri dan merasa lebih nyaman dalam peran sebagai ketua kelas.
Sekarang, saya menyadari bahwa pengalaman tersebut sangat berharga bagi saya. Saya telah belajar banyak tentang diri saya sendiri dan kemampuan saya untuk mengatasi tantangan . Saya merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan dan optimisme.
Esai reflektif adalah jenis esai yang memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide, perasaan, dan pemikiran mereka secara mendalam dan memberikan pandangan unik tentang topik tertentu. Esai ini memiliki beberapa karakteristik khusus dan tujuan utama yang harus diingat ketika menulis . Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan mengambil waktu untuk merenungkan pengalaman pribadi , esai reflektif dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memahami diri sendiri dan mengembangkan kemampuan pemikiran kritis dan introspektif.
Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke , Ikatandinas.com
DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA
Situs Manusia Purba Bersejarah di Sangiran
Yang HRD Lihat dari CV
Pengamalan Implementasi QS Yunus 101 Al Baqarah 164: Menemukan Makna Kehidupan yang Sejati
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
- PRIVACY POLICY
MEDIA SOSIAL
Apa Itu Esai Reflektif?
Sebuah esai reflektif adalah jenis kertas di mana penulis menggunakan pengalaman pribadi untuk merenungkan ide atau peristiwa masa lalu. Jenis esai ini dapat berkisar dari informal hingga formal, tergantung pada alasan dan konteks penulisannya. Ini sering digunakan untuk menandai akhir dari sesuatu: suatu peristiwa, kelas, atau proyek, misalnya. Namun, penulis tidak hanya merenungkan peristiwa masa lalu; dia menafsirkan apa arti peristiwa itu.
Umumnya tidak ada format khusus untuk esai reflektif; namun, format esai lima paragraf yang khas mungkin berguna sebagai cara untuk mengatur pemikiran seseorang. Misalnya, paragraf pertama dapat mencakup pendahuluan, di mana topik esai dan pernyataan tesis diperkenalkan. Paragraf ini biasanya cukup menarik untuk menarik pembaca sehingga mereka terus membaca esai lainnya. Sebagai ilustrasi, jika esai sedang disusun tentang penyelesaian proyek kelas, pendahuluan harus mencakup penjelasan tentang proyek itu, dan pernyataan tesis kemudian harus mencakup apa yang dipelajari siswa melalui penyelesaian proyek.
Bagian selanjutnya dari format esai lima paragraf adalah tubuh. Ini umumnya membuat sebagian besar esai dan memberikan bukti pendukung untuk pernyataan tesis. Menggunakan contoh esai yang ditulis tentang penyelesaian suatu proyek, isi akan mencakup paragraf yang menjelaskan secara lebih rinci apa yang dipelajari selama proyek. Contoh bagaimana siswa belajar dapat disajikan, serta interpretasi dari contoh-contoh tersebut. Paragraf ini dapat mencakup fakta serta wawasan pribadi.
Paragraf terakhir dari esai reflektif adalah kesimpulan. Dalam paragraf ini, pernyataan tesis umumnya dinyatakan kembali. Setelah ini, kesimpulan meringkas tentang sisa makalah dan mungkin menyarankan implikasi dari pengalaman. Ini juga harus menjadi ringkasan pengetahuan yang diperoleh siswa, serta pengetahuan yang mungkin diketahui siswa masih kurang setelah pengalaman.
Penilaian diri mungkin merupakan cara lain untuk mengkategorikan esai reflektif. Contoh lain ketika esai reflektif dapat ditulis adalah ketika melamar beasiswa. Dalam hal ini, pelamar mungkin diminta untuk merenungkan alasan mereka layak mendapatkan beasiswa. Ini mungkin tidak hanya mencakup pengalaman pribadi tetapi juga data luar, seperti statistik. Sebuah esai reflektif mungkin melihat ke dalam, tetapi tujuannya tetap untuk meyakinkan pembaca tentang sudut pandang penulis.
Apa itu Esai Lima Paragraf?
Apa tips terbaik untuk pengembangan skripsi, bagaimana saya menulis garis besar esai, apa tips terbaik untuk menulis esai lima paragraf, apa itu esai opini, bagaimana saya bisa menulis esai yang kuat.
Home » Contoh Esai Reflektif: Panduan Komprehensif
Contoh Esai Reflektif: Panduan Komprehensif
April 19, 2024 5 min read
Contoh esai reflektif adalah jenis tulisan akademis yang kuat yang memungkinkan penulis mengintrospeksi pengalaman, menarik kesimpulan yang bermakna, dan mengembangkan wawasan pribadi. Jenis esai ini memberikan kesempatan unik untuk berefleksi, belajar, dan bertumbuh.
Esai reflektif yang efektif menggabungkan pengamatan yang cermat, analisis yang mendalam, dan penulisan yang menarik. Esai ini menawarkan wawasan tentang perspektif pribadi, nilai-nilai, dan keyakinan, sekaligus mendorong pengembangan intelektual dan emosional.
Baca Cepat :
Esai Reflektif
Esai reflektif adalah jenis tulisan yang memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi dan menganalisis pengalaman, pemikiran, dan perasaan mereka. Esai ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk merenungkan peristiwa masa lalu, mengidentifikasi pola, dan memperoleh wawasan baru.
Dalam penulisan esai reflektif, penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang pengalaman yang direfleksikan. Salah satu cara untuk mengumpulkan data yang kaya dan mendalam adalah dengan membuat logbook. Logbook memberikan catatan harian yang komprehensif tentang peristiwa, pemikiran, dan perasaan selama pengalaman.
Cara membuat logbook dan contoh log book yang efektif dapat memberikan wawasan berharga tentang aspek-aspek penting dari pengalaman, membantu penulis merefleksikan secara kritis dan menghasilkan esai reflektif yang mendalam dan penuh pertimbangan.
Tujuan Menulis Esai Reflektif
Menulis esai reflektif memiliki beberapa tujuan utama:
- Mengeksplorasi pengalaman pribadi dan menarik makna darinya
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis
- Meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman tentang diri sendiri
- Mengomunikasikan pemikiran dan perasaan dengan jelas dan efektif
dalam Esai Reflektif
Esai reflektif biasanya mencakup beberapa , antara lain:
- Pengalaman atau Peristiwa yang Mendasari: Deskripsi dan analisis peristiwa atau pengalaman yang menjadi fokus esai.
- Refleksi Pribadi: Pemikiran dan perasaan penulis tentang pengalaman tersebut, termasuk wawasan dan pembelajaran yang diperoleh.
- Analisis Kritis: Pemeriksaan mendalam tentang pengalaman tersebut, termasuk faktor-faktor yang berkontribusi, konsekuensi, dan implikasinya.
- Penemuan dan Wawasan: Pemahaman baru yang diperoleh penulis melalui proses refleksi, termasuk pola yang diidentifikasi, pelajaran yang dipetik, dan pertumbuhan pribadi yang dialami.
Struktur Esai Reflektif
Pendahuluan.
Esai reflektif adalah bentuk penulisan yang memungkinkan penulis mengeksplorasi pengalaman pribadi, merenungkan makna, dan mengevaluasi pertumbuhan pribadi. Struktur esai reflektif mengikuti pola umum yang terdiri dari pendahuluan, paragraf tubuh, dan kesimpulan.
Tubuh Paragraf
Tubuh paragraf adalah bagian utama dari esai reflektif, di mana penulis mengembangkan tesis dan memberikan bukti pendukung. Tesis adalah pernyataan utama yang mengarahkan esai dan mengungkapkan tujuan penulisan. Paragraf tubuh harus disusun secara logis dan mengalir dengan lancar, menyajikan argumen yang koheren dan didukung oleh bukti.
Pentingnya Pengantar yang Menarik dan Tesis yang Jelas
Pendahuluan memainkan peran penting dalam menarik perhatian pembaca dan membangun dasar untuk esai. Kalimat pembuka yang kuat harus menarik dan menggugah pikiran, memberikan gambaran singkat tentang topik dan tesis. Tesis, yang biasanya dinyatakan di akhir pendahuluan, harus jelas, spesifik, dan dapat dipertahankan.
Dalam menulis contoh esai reflektif, pemahaman akan contoh kuesioner tertutup ( contoh kuesioner tertutup ) dapat memberikan wawasan berharga. Kuesioner tertutup, yang menyajikan pertanyaan dengan pilihan jawaban terbatas, dapat membantu penulis mengidentifikasi area refleksi spesifik dan memfokuskan pemikiran mereka pada aspek-aspek penting dari pengalaman atau topik yang sedang dibahas dalam esai reflektif.
Dengan demikian, contoh kuesioner tertutup menjadi alat bantu yang efektif dalam proses menulis esai reflektif yang mendalam dan terstruktur.
Mengembangkan Paragraf Tubuh yang Mendukung Tesis
Paragraf tubuh harus secara efektif mendukung tesis dengan memberikan bukti dan analisis. Bukti dapat mencakup contoh pribadi, observasi, atau kutipan dari sumber luar. Penulis harus menganalisis bukti dan menghubungkannya dengan tesis, menunjukkan bagaimana hal itu mendukung klaim mereka.
Paragraf tubuh dapat dibagi menjadi beberapa yang lebih kecil, masing-masing berfokus pada aspek tertentu dari tesis. harus disusun secara logis dan mendukung perkembangan argumen secara keseluruhan. Setiap harus dimulai dengan kalimat topik yang jelas dan didukung oleh bukti dan analisis.
Perbedaan Juara Favorit dan Juara Harapan & Contohnya
Perbedaan Surat Lamaran dan Surat Pribadi & Tips Bikinnya!
10 perbedaan pegawai swasta dan wiraswasta lengkap, leave a reply cancel reply.
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
You cannot copy content of this page
Reflective Essay
Reflective Essay - Writing Steps with Examples, Tips, and Topics
Published on: Sep 21, 2020
Last updated on: Oct 26, 2024
People also read
Best Reflective Essay Topics & Ideas for Students
Reflective Essay Outline - Samples & Template
Share this article
A reflective essay is a form of writing where the writer reflects on a personal experience. Have you been assigned one but don’t know how to write?
Don’t fret!
Read on to learn in simple steps and follow the useful tips and examples given below. By the end of the blog, you will know everything you need to write an excellent reflective essay.
So let’s dive in!
On This Page On This Page -->
What is a Reflective Essay?
A reflective essay is a type of essay where the writer describes a personal experience or event that they observed or examined. Reflective writing involves thinking or pondering about a specific topic and writing your thoughts.
The content of a reflective essay is subjective. This means, the writer discusses the topic from their own personal point of view.
The writer presents their thoughts and reflections in a structured and coherent manner. It combines elements of storytelling, analysis, and introspection to create a narrative that engages the reader and offers valuable insights.
What is the Purpose of Reflective Writing?
Self-reflective essays are often used as an opportunity to explore your thoughts and feelings more deeply. The main goals of reflective writing are to;
- Make a connection between yourself and the text
- Analyze what you have heard, read, or seen
- Write subjectively and help identify your interests
- Think about what you have learned.
- Develop your critical and narrative skills
Here is a video that reflective writing in simple terms:
How to Write a Reflective Essay?
Reflective essays can be very difficult to write. However, following the steps below can make your writing process easier and more effective.
- Select a Meaningful Topic
The first step in writing a great reflective essay is to choose a good topic. You need to do a lot of brainstorming, mind mapping , and a bit of research to come up with a good topic.
Choose a topic that holds personal significance for you. It could be a specific event, a challenging situation, a memorable encounter, or a period of personal growth. Select a topic that allows for deep introspection and provides ample material for reflection.
- Reflect and Introspect
Ponder on your chosen topic and explore your thoughts, feelings, and reactions associated with it.
Ask yourself probing questions, such as " How did this experience impact me? " or " What did I learn from this situation? " This introspective phase forms the foundation of your essay, allowing you to dig deep and extract valuable insights.
- Develop a Clear Thesis Statement
Craft a concise and focused thesis statement that encapsulates the main point or lesson learned from your reflection.
This statement will serve as a guiding principle for your essay, ensuring that your writing remains coherent and purposeful.
- Chart an Outline
Create an outline that organizes your thoughts and provides a logical structure for your essay.
Divide your essay into sections including the introduction, body paragraphs, and conclusion. Outline the main ideas, experiences, and reflections you plan to include in each section.
Want to learn more about how to create an outline? Here is our comprehensive reflective essay outline guide for you.
- Write a Catchy Introduction
Start your essay with an attention-grabbing opening that sets the tone and introduces the topic to the reader.
Engage your audience by sharing a captivating anecdote, posing a thought-provoking question, or presenting a compelling quote. Clearly state your thesis to provide a roadmap for your reflective journey.
- Write Main Body Paragraphs
In the body paragraphs, vividly describe the experiences or events that shaped your reflection. Use sensory details and specific examples to paint a clear picture for your readers.
After describing the experience, delve into the reflection and analysis phase. Explore the significance of the experience and its impact on your personal growth, beliefs, or worldview.
Analyze the reasons behind your thoughts, emotions, and reactions.
- Provide a Thoughtful Conclusion
Wrap up your essay by summarizing your main points and reinforcing the significance of your reflection. Share the insights and lessons you gained from the reflection process.
For instance, what did you learn about yourself? How did this experience contribute to your personal development?
Be honest and authentic in your reflections, demonstrating vulnerability and self-awareness. Don't present new information here, but summarize everything that happened in the essay.
- Revise and Edit
Once you have completed your first draft, revise and edit your essay for clarity, coherence, and grammar. Pay attention to the flow of your ideas, sentence structure, and word choice.
Seek feedback from peers or mentors to gain different perspectives and refine your essay further. This way, your final draft will turn out to be an interesting and valuable piece of work.
Paper due? Why Suffer? That's our job.
Reflective Essay Structure
The structure of the reflective essay is the same as other types of essays. It contains an introduction, several body paragraphs, and a conclusion.
Here is the basic reflective essay format that you can use:
Let's learn about the components of a reflective essay in depth:
Reflective Essay Introduction
A reflective essay also starts with an introduction, like all other essays. An essay introduction should be brief but relevant to the topic. In this part, you can give a general overview of the topic to the reader.
Start your essay with a strong hook statement . The hook statement is the first thing that the reader reads in the introduction part.
In the introduction part, state the thesis statement but don't give too much information in this statement.
Remember that in this part, only give a brief overview and don't write in-depth information.
Reflective Essay Body Paragraphs
Writing the body paragraphs is the hardest part of the reflective essay. Some writers spend a lot of time writing body paragraphs. If the outline is not created well, then writing the body paragraphs is a time-consuming process.
It is the most important part of the essay and follows the proper chronological order. Describe the main issues in order related to the described event.
The body paragraphs are well-focused, and it is not a summary of your experience. Each body paragraph end with a concluding sentence.
Reflective Essay Conclusion
The conclusion is the last part of the essay. In this part, you should provide a summary of the entire essay. Moreover, do not repeat the same point again and again.
Make sure the conclusion of the essay is powerful and encourages the readers to do further research. In this concluding part, restate the thesis statement, and no need to add new ideas.
Tips for Writing a Reflective Essay
Here are some writing tips that can make your reflective essay even better, so try following these in your essay:
- Choose the right topic for the essay, make sure that you have enough information
- Use an engaging and narrative tone throughout the essay with an overall emotion or theme in mind.
- Try to make the essay credible and informative
- Reflect critically on the significance of the experiences and analyze the reasons behind your thoughts, emotions, and reactions.
- Incorporate relevant theories, concepts, or academic frameworks to deepen your analysis.
- Be authentic and honest in sharing your insights and lessons learned from the reflection process.
- Connect your personal experiences to broader contexts or universal themes to create a relatable and impactful essay.
- Support your thesis statement with strong examples and arguments.
Ref lective Essay For mat
Two commonly used formatting styles for academic writing are the APA and the MLA styles. Each style has its unique guidelines for formatting, including structure, citations, and references.
APA Style Reflective Essay Format
Formatting your essay in APA requires the following:
- Times New Roman
- 12pt font
- Double line-spacing
- 1" margins
- Page number on the top-right
- Include the Title Page, Main Body, and References.
MLA Style Reflective Essay Format
The MLA style recommends the following formatting guidelines:
- Last name and page number in the top-right
- "Works Cited" section on the last page
Reflective Essay Examples
Check out some reflective essay samples that can give you a better understanding of the reflective essay.
Reflective Essay Example for High School
Personal Reflective Essay Example
Reflective Essay Outline
Example of Reflective Essay on Learning Experience
Reflective Essay Example About Life Experience
Reflective Essay Topics
In a reflective essay, you write about your personal experience, thoughts, and significant moments of your life. Choosing the right topic for the essay sometimes becomes a challenging task, but here are some ideas that can help you out.
- A surprise that you prepared for someone
- The first thing you think of in the morning
- When someone's words made you cry
- When you laughed uncontrollably with someone
- Swimming in a mountain lake
- The experience of an earthquake or natural disasters
- A vacation place that you liked in particular
- Crossing a bridge and looking out over the water.
- Your favorite persuasive essay topic
- Place where you feel safe
Need more topics to get your thoughts running? Here are more reflective essay topics to help you out!
Writing a reflective essay can be a transformative experience as you discover your own thoughts and feelings along the way. By following the writing steps and tips, you can enhance this experience by writing an essay that is interesting, informative, and engaging.
So don't hesitate to start writing a reflective paper today! You've got everything you need.
Still, if you are in a race against time or can't write your essay for other reasons, don't despair. The auto essay writer at CollegeEssay.org is here to help you out!
We also have a team of expert writers ready to assist you 24/7. Whether you need help with refining your ideas, structuring your essay, or polishing the final draft, we can lend our expertise.
So hire our custom writing service to receive customized and professional reflective essays within the deadline!
Frequently Asked Questions
How many paragraphs are in a reflective essay.
In a reflective essay, you should follow a 5-paragraph format. However, you can add more paragraphs, and it depends on your chosen topic.
What is the goal of a reflective essay?
Writing a reflective essay aims to explore how they have changed and learned from their experiences.
Barbara P (Literature, Marketing)
Barbara is a highly educated and qualified author with a Ph.D. in public health from an Ivy League university. She has spent a significant amount of time working in the medical field, conducting a thorough study on a variety of health issues. Her work has been published in several major publications.
Need Help With Your Essay?
Also get FREE title page, Turnitin report, unlimited revisions, and more!
Keep reading
on 3 Purchases
Valid from 27th Nov to 3rd Dec
Essay Services
- Argumentative Essay Service
- Descriptive Essay Service
- Persuasive Essay Service
- Narrative Essay Service
- Analytical Essay Service
- Expository Essay Service
- Comparison Essay Service
Writing Help
- Term Paper Writing Help
- Research Writing Help
- Thesis Help
- Dissertation Help
- Report Writing Help
- Speech Writing Help
- Assignment Help
Legal & Policies
- Privacy Policy
- Cookies Policy
- Terms of Use
- Refunds & Cancellations
- Our Writers
- Success Stories
- Our Guarantees
- Affiliate Program
- Referral Program
Disclaimer: All client orders are completed by our team of highly qualified human writers. The essays and papers provided by us are not to be used for submission but rather as learning models only.
Home » Esai: Definisi, Ciri, Jenis, Struktur, dan Contoh yang Benar
ⓘ Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini
Esai: definisi, ciri, jenis, struktur, dan contoh yang benar.
- April 17, 2023
- No Comments
- 52,602 views
Pernah menyusun esai atau essay ? Mungkin, kamu malah belum tahu istilah satu ini sehingga masih terdengar asing? Lalu apa sebenarnya definisi esai?
Esai (Essay) adalah salah satu jenis tulisan yang digunakan untuk memaparkan kejadian atau peristiwa tertentu di masyarakat. Namun, definisi dari karya tulis ini berbeda-beda, sebab ada beberapa pakar atau ahli yang menyampaikan pendapat.
Materi mengenai jenis karya tulis ini pada dasarnya sudah didapatkan sejak duduk di bangku SMA pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kemudian saat memasuki jenjang perkuliahan, dan mendapatkan mata kuliah bahasa Indonesia. Dijamin akan mendapatkan materinya lagi sehingga bisa lebih matang.
Umumnya dosen akan meminta mahasiswa untuk memahami suatu essay atau bisa juga meminta mahasiswa menyusunnya kemudian dikumpulkan. Jenis karangan ini sendiri memang lebih familiar di telinga para akademisi.
Namun bisa jadi tanpa sadar kamu juga sudah membacanya atau malah sudah menulisnya untuk suatu keperluan,seperti memenuhi tugas kuliah dari dosen tadi. Apapun itu, memang perlu diakui bahwa esai adalah jenis karangan atau tulisan yang penting dan menarik untuk dipahami. Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Ingin Disertasi Cepat Selesai? Lakukan 5 Persiapan Penting Ini
Apa Itu Esai?
Hal pertama yang perlu diketahui dan dipahami dari essay ini adalah pengertian dari esai. Karya tulis ilmia satu ini kemudian didefinisikan secara berbeda oleh beberapa pakar, seperti
Menurut Dalman (2011), essay adalah sebuah tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang dicoba untuk dinilai oleh penulis tersebut.
b. Wijayanti
Menurut Wijayanti (2012), definisi essay adalah sebagai suatu tulisan yang menyampaikan kejadian yang terjadi di masyarakat atau lingkungan, berupa fakta dan bisa juga pengalaman.
Selain itu juga berisi pendapat atau pandangan pribadi penulis tentang hal yang sedang dibicarakan. Sehingga bisa berisi argumen dari penulis tersebut. dengan kata lain, essay kemudian bersifat argumentasi dan subjektif.
Sementara itu, untuk definisi secara umum sendiri esai bisa diartikan sebagai salah satu karya tulis ilmiah yang menyampaikan hasil rangkaian fakta berupa hasil pemikiran, gagasan peristiwa, gejala, dan juga pendapat.
Sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah, praktis karya tulis satu ini memiliki sistematika penulisan yang khas atau sudah ditentukan sejak awal. Sehingga penyusunannya kemudian mengikuti sistematika yang berlaku. Selain itu proses penyusunannya pun direncanakan secara terkendali, konseptual, dan juga prosedural.
Ciri-Ciri Esai
Karya ilmiah satu ini kemudian memiliki sejumlah ciri-ciri yang sifatnya tentu khas dan membuatnya bisa dibedakan dengan karya tulis ilmiah lainnya. Ciri-ciri esai antara lain:
1. Bentuk Berupa Prosa
Ciri yang pertama adalah memiliki bentuk prosa yang artinya di dalam tulisan ilmiah ini disampaikan pada adanya dengan bentuk komunikasi biasa. Sehingga tidak akan dijumpai essay dengan bahasa dan ungkapan yang sifatnya figuratif.
Baca Juga: Merasa Lelah Menyusun Jurnal Ilmiah? Kenali 5 Manfaatnya Disini agar Lebih Semangat Menyelesaikannya
2. Memiliki Gaya yang Khas
Penulis dari jenis karya tulis ilmiah ini biasanya memiliki gaya pembeda atau gaya penyampaian yang sifatnya khas. Gaya khas inilah yang kemudian membedakan essay hasil tulisan satu penulis dengan penulis lainnya. Namun, hal ini dapat terbentuk alami karena penulisannya sendiri dalam bentuk prosa.
3. Bentuk Isi Tidak Utuh
Pada saat menyusun essay , seorang penulis akan fokus pada hal-hal penting dan dianggap menarik dari suatu objek maupun subjek. Hal ini kemudian membuat essay memiliki bentuk isi tidak utuh. Sebab hanya memaparkan bagian yang dianggap oleh penulis penting dan menarik tadi, sehingga tidak menulis secara keseluruhan.
4. Tetap Memenuhi Kriteria Penulisan,
Meskipun di dalam penulisan karya ilmiah ini tidak memaparkan detail objek dan subjek tulisan. Namun tetap memenuhi kriteria penulisan yang sudah ditetapkan dan berhubungan dengan kaidah struktur penulisan. Sehingga terdapat pendahuluan, pengembangan isi, dan juga bagian akhir (pengakhiran).
5. Singkat
Ciri berikutnya dari esai adalah singkat, karena memang hanya terdiri dari satu atau beberapa lembar bahkan kebanyakan satu lembar saja. Sehingga membuat tulisan ilmiah ini bisa dengan cepat dibaca sampai tuntas. Pembaca pun tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk memahami isi essay tersebut.
6. Memiliki Ciri Personal
Ciri terakhir dari tulisan ilmiah ini adalah memiliki ciri personal atau ciri pribadi dari penulisnya. Maksudnya adalah memiliki ciri khas dari masing-masing penulis, sebab memang isinya sendiri sesuai dengan pandangan, sikap, pemikiran, dan juga dugaan dan pendirian penulis tersebut.
Setiap essay kemudian akan memenuhi ciri-ciri yang telah disebutkan diatas, sehingga membuatnya khas dan bisa dibedakan dengan tulisan ilmiah lainnya. Memahami ciri-ciri tersebut juga membantu calon penulisnya untuk memahami bagaimana menulis essay dengan baik dan benar, sehingga memenuhi kaidah dan ciri-ciri diatas.
Jenis-Jenis Esai
Pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis. Jadi ketika membahas mengenai essay yang merupakan tulisan ilmiah, ternyata akan dijumpai beberapa jenis dari tulisan satu ini. Jenis-jenis esai diantaranya esai deskriptif, esai tajuk, esai cukilan watak, dan esai pribadi. Adapun jenis-jenis esai lebih lengkap antara lain
1. Esai Deskriptif
Jenis yang pertama adalah esai deskriptif. Esai deskriptif berisi pendapat dan cara pandang penulis mengenai suatu objek atau subjek tulisan yang kemudian disampaikan secara deskriptif atau dijelaskan dengan detail.
Sehingga, pembaca kemudian bisa menggambarkan bentuk dan sifat atau apapun dari objek dan subjek yang dipilih untuk menjadi topik utama dalam tulisan ilmiah tersebut. Secara sederhana, essai deskriptif menjelaskan atau menggambarkan suatu objek dan subjek secara detail.
2. Esai Tajuk
Pernah membaca tulisan “Tajuk” di surat kabar? Beberapa surat kabar populer di Indonesia diketahui memiliki kolom tajuk. Kolom ini pada dasarnya berisi esai jenis tajuk, jenis essay yang mempunyai satu fungsi khusus yakni menggambarkan pandangan atau sikap media terhadap topik dan isu di tengah masyarakat.
Praktis, tulisan ilmiah jenis ini kemudian wajib dipublikasikan di media cetak baik itu surat kabar maupun majalah. Fungsi utamanya adalah membantu membentuk opini pembaca dari suatu peristiwa atau isu yang tengah menghangat di tengah masyarakat.
Baca Juga: 3 Kiat Menemukan Masalah Penelitian agar Tesis Cepat Selesai
3. Esai Cukilan Watak
Jenis berikutnya adalah esai cukilan watak. Esai cukilan watak memberikan hak atau kebebasan kepada penulis untuk memaparkan beberapa segi kehidupan individu atau segi kehidupan dari seseorang, bisa juga dari kehidupan pribadi penulis tersebut.
Melalui jenis ini, pembaca kemudian bisa mengetahui bagaimana penilaian penulis terhadap seseorang yang sedang dibahas dan menjadi isi dari tulisan yang disusunnya. Namun, penulis tentunya tidak menulis sebuah biografi sebab hanya menuliskan sedikit dari pengalaman dan peristiwa seseorang.
4. Esai Pribadi
Jenis berikutnya adalah pribadi atau personal essay . Personal essay ditulis oleh seorang penulis dan berisi pemaparan pengalaman dan kegiatan pribadinya. Sehingga disini penulis essay sedang menulis essay tentang dirinya sendiri. Nantinya akan dijumpai penyebutan penulis sebagai saya dan memang menjadi “saya” tersebut.
5. Esai Reflektif
E sai reflektif disampaikan secara formal dan berisi mengenai suatu hal yang diungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati. Sebab secara umum topik di dalam essay jenis ini adalah kematian, kehidupan, politik, pendidikan, dan bisa juga mengenai hakikat manusia.
6. Esai Kritik
Jenis selanjutnya dan jenis terakhir adalah kritik. Essai kritik adalah jenis essay yang menjelaskan mengenai pandangan dari penulis terhadap suatu seni dan umumnya merupakan seni tradisional. Meskipun tidak tertutup kemungkinan ada penulis yang tertarik untuk membahas mengenai seni kontemporer atau seni modern.
Dinamakan kritik karena memang di dalam essay satu ini akan disampaikan mengenai beberapa kritikan terkait suatu kesenian atau seni. Tentunya disampaikan dengan jelas dan kalimat yang tentunya mudah dipahami sekaligus tidak menyinggung secara keras.
Jenis-jenis dari essay tersebut tentunya bisa dengan mudah kamu jumpai dan bisa jadi beberapa diantaranya tanpa sadar sudah kamu baca. Setiap jenis mengandung isi atau penentuan bagian dan subjek maupun objek berbeda. Namun intinya adalah tetap memaparkan pandangan dan pendirian penulis mengenai subjek dan objek penulisan.
Struktur Penulisan Esai
Hal penting berikutnya yang perlu dipahami dan dipelajari dari pembahasan mengenai esai adalah struktur penulisannya. Jadi, seperti yang sudah disampaikan di awal tulisan ilmiah satu ini meskipun disampaikan secara singkat dan bentuknya tidak utuh. Namun tetap memiliki struktur yang jelas dan konsisten, sebab diikuti setiap penulis essay lainnya.
Baca Juga: Dosen, Yuk Belajar Desain Grafis Mudah dengan 5 Tips Ini!
Secara umum struktur dalam penulisan karya tulis ilmiah satu ini sendiri antara lain
1. Pendahuluan
Bagian atau struktur pertama dari essay adalah pendahuluan yang sama seperti tulisan ilmiah lain terdiri lagi atas beberapa bagian. Secara umum, pendahuluan essay berisi latar belakang dan juga pendapat pribadi dari penulis. Adapun bagian pendahuluan membahas topik atau tema yang hendak dibahas.
Sehingga melalui bagian awal inilah penulis sudah memaparkan topik yang ingin dibahas dan dinilai oleh penulis tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat bagian ini selain berisi latar belakang juga berisi pendapat pribadi.
Pembaca bisa mengikuti pendapat penulis atau sekedar tahu bagaimana pandangan penulis terhadap suatu topik. Sehingga sifatnya tidak persuasif atau mengajak pembaca untuk menjadi makmum dalam pendapat personal si penulis tersebut.
Menyampaikan topik di bagian awal juga menjadi ciri khas sekaligus menjadi media bagi pembaca untuk memahami isi essay dengan lebih mudah. Sebab sudah bisa menebak atau memiliki gambaran mengenai apa yang akan disampaikan penulis sejak awal.
2. Isi atau Pembahasan
Bagian atau struktur kedua setelah pendahuluan adalah isi atau pembahasan dari esai yang disusun. Sesuai namanya, pada bagian ini penulis akan menyampaikan inti topik lengkap dengan penilaian atau pandangan pribadinya. Penulis kemudian akan menyampaikan pandangannya dengan detail namun tetap terstruktur.
Isi essai ditulis secara runtut atau urut dan juga secara kronologis, sehingga pandangannya bisa dipahami dan dimengerti oleh para pembaca. Melalui bagian isi ini pula penulis bisa menjelaskan apapun sedetail mungkin sesuai keinginannya. Namun umumnya penulis akan mengikuti kerangka yang sudah disusun sebelumnya.
3. Penutup atau Kesimpulan
Bagian akhir atau penutup dari essay adalah kesimpulan yang juga sering disebut sebagai bagian penutup. Pada bagian ini penulis akan menyampaikan rangkuman dan juga ringkasan dari apa yang disampaikan di bagian sebelumnya. Yakni pendahuluan dan juga isi atau pembahasan yang dijelaskan diatas.
Bahasa Penulisan Esai
Sementara untuk bahasa atau jenis bahasa yang digunakan dalam menyusun essay ternyata juga memiliki beberapa ciri khas. Berikut adalah bentuk-bentuk bahasa yang umum digunakan dalam penyusunannya:
Baku , sebagai salah satu jenis dari tulisan atau karya tulis ilmiah maka bahasa yang digunakan tentunya bahasa baku. Yakni bahasa yang memiliki struktur baik dan benar sekaligus sesuai dengan EYD yang berlaku.
Logis , bahasa berikutnya adalah bersifat logis artinya bahasa yang digunakan bisa atau mudah diterima oleh akal sehat manusia sebagai pembacanya.
Ringkas , ide atau gagasan di dalam essay akan disampaikan atau ditulis penulis dalam bentuk kalimat pendek yang tentunya ringkas. Sehingga memakai kata sesuai kebutuhan dan seperlunya saja namun tetap menyampaikan ide dengan baik dan detail.
4. Denotatif
Denotatif, bahasa yang digunakan sifatna denotatif yakni menyampaikan ide atau pikiran penulis dengan apa adanya. Sehingga tidak memakai ungkapan yang berlebihan dan berujung pada pemborosan kata.
Runtun, bahasa di dalam esai juga disampaikan secara runtut artinya disampaikan secara teratur sesuai dengan urutan atau tingkatan. Sehingga mudah dipahami dan mudah diikuti oleh pembaca.
Baca Juga: Begini Panduan Google Scholar agar Hasil Pencarian Maksimal
Langkah Pembuatan Esai
Menyusun essay tentu tidak mudah namun bukan berarti sangat sulit, sebab termasuk tulisan pendek yang bebannya tentu lebih ringan dibanding menulis buku. Supaya kesulitan yang dihadapi bisa diatasi, ketahui dulu langkah-langkah pembuatannya. Berikut detailnya
- Menentukan tema atau topik yang ingin dibicarakan oleh penulis.
- Membuat outline atau garis besar dari topik yang telah ditentukan agar pembahasan terfokus.
- Menuliskan pendapat sebagai penulis dengan singkat dan padat namun jelas.
- Mulai menulis tubuh esai dan bisa dimulai dengan memilih poin-poin penting yang akan dibahas.
- Menyusun paragraf pertama yang nantinya berperan sebagai pendahuluan.
- Menyusun bagian kesimpulan, dan menjadi bagian penting karena saat menulis opini maka wajib memberi kesimpulan di akhir.
Dosen Wajib Punya Ebook Ini
⚠️Dibuat Sesuai Aturan Dikti
Artikel Terbaru
Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri
5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga
Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor
Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan
7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen
Hadir sejak tahun 2016, Dunia Dosen telah menjadi pusat informasi peningkatan karir, pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan kolaborasi dosen indonesia
- Tentang Kami
- Tim Redaksi
Sosial Media
Hubungi kami.
- Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581
- [email protected]
- 081362311132
2024 © All Reserved – Dunia Dosen
COMMENTS
Essay Reflektif adalah sebuah karya tulis essay yang ditulis sebagai sebuah refleksi (merenungkan) isu-isu ekonomi, politik, regulasi pemerintah dan sebuah isu penting lainnya yang banyak ditulis oleh penulis lain dalam berbagai format tulisan.
Apa itu Esai Reflektif? Esai reflektif membutuhkan eksplorasi perasaan dan pendapat Anda sendiri. Setiap tulisan refleksi adalah unik dan sangat subjektif bagi penulisnya. Bertujuan untuk membangkitkan suasana hati melalui tulisan Anda. Saat menulis esai reflektif, Anda bisa berkreasi dengan bahasa kiasan.
Esai reflektif adalah esai yang ditulis dengan penuh kesungguhan dari penulis dan diutarakan dengan bahasa yang formal, penuh hati-hati, dan amat mendalam, sehingga jenis tulisan ini tersebut dapat dikatakan sebagai jenis tulisan yang serius.
Esai reflektif adalah jenis esai yang melibatkan pemikiran introspektif dan pemikiran kritis tentang pengalaman pribadi atau peristiwa. Jenis esai ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi ide, perasaan, dan pemikiran mereka secara mendalam dan memberikan pandangan unik tentang topik tertentu.
Sebuah esai reflektif adalah jenis kertas di mana penulis menggunakan pengalaman pribadi untuk merenungkan ide atau peristiwa masa lalu. Jenis esai ini dapat berkisar dari informal hingga formal, tergantung pada alasan dan konteks penulisannya.
Contoh esai reflektif adalah jenis tulisan akademis yang kuat yang memungkinkan penulis mengintrospeksi pengalaman, menarik kesimpulan yang bermakna, dan mengembangkan wawasan pribadi. Jenis esai ini memberikan kesempatan unik untuk berefleksi, belajar, dan bertumbuh.
Oleh karena itu, esai reflektif kerap dikatakan sebagai jenis tulisan yang serius. Pada umumnya, jenis tulisan esai reflektif berkaitan dengan topik politik, pendidikan, dan sebagainya. Tulisan ini juga ditujukan kepada akademisi atau cendekiawan yang memiliki latar belakang yang berkaitan.
A reflective essay is a type of essay where the writer describes a personal experience or event that they observed or examined. Reflective writing involves thinking or pondering about a specific topic and writing your thoughts. The content of a reflective essay is subjective.
Esai Reflektif E sai reflektif disampaikan secara formal dan berisi mengenai suatu hal yang diungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati. Sebab secara umum topik di dalam essay jenis ini adalah kematian, kehidupan, politik, pendidikan, dan bisa juga mengenai hakikat manusia.
Learn what a reflective essay is, see examples and samples, and get tips, an outline, and expert advice for writing your insightful reflective essay.